Muslimah Cerdas Mengelola Isi Dompet

Selasa, 13 November 2012




















Seorang mahasiswi, tinggal di ujung Barat pulau Jawa. Sedangkan kedua orang tuanya berada di ujung Timur pulau Jawa. Jarak yang tidak dekat, untuk meniti perjalanan mengunjungi kedua orang tuanya, mahasiswi ini harus menyusuri jalanan rel kereta api kurang lebih 570 km selama 15 jam dengan kereta patas. Jika kereta yang ditumpangi berjalan perlahan dan berhenti di setiap stasiun kecil alias kereta ekonomi, maka 28 jam pun bisa terlewati dengan transit di 3 stasiun kota Padalarang - Kediri - Blitar.

Jarak yang cukup jauh menuntut mahasiswi perantauan memiliki persediaan terutama di masalahEKONOMI. Minimal memiliki persediaan ekonomi yang mencukupi, cukup untuk makan, cukup untuk keperluan kuliah, cukup untuk hidup, dan cukup untuk membagi sedikit kepada yang memerlukan. Keuangan merupakan hal yang sangat sensitif untuk dibahas, terutama untuk mahasiswi kosan, [hehe]. Jika teman-teman yang lain diberi jatah per bulan sekian, ada yang per bulan 600ribu, ada yang per tanggal 25 1juta, sangat bervariasi. Sedangkan mahasiswi ini? Cukup nyaman dan enak, ketika butuh tinggal minta :)

“Bun, kirimin uang ......” [send message....]
...... [message received] “Uda anakku, baru dikirim 200ribu” .. Hweee... mantapp kan ..
5 hari kemudian.....
“Bun,, uang tinggal 3000, hehe” [send message....]
... [message received] “Uda sayang ......”

Dan itu berlangsung sampai sekitar tahun ketiga. Kebiasaan orang tua yang memanjakan di bidang ekonomi, membuat mahasiswi ini sangat ketergantungan sama orang tua terutama Bunda.

Suatu ketika ada seorang akhwat seusianya yang berkata,
“Yu ah, kita bareng-bareng belajar memanage uang .. masak mau terus-terusan kaya gini ... ntar gimana kalo kita nikah, dan kita terus-terusan minta uang kapan pun dan dimanapun ke suami, misal .... ‘Abyyyyy,,, kirimin uang ke rekening umyyy’ .... ‘Byyyyyyy,, uang Umyy habis, jemput di sekolah/kantor donk....’ apa kagak kesel suami kita”

 
Deggg .... “Bener juga yaaa..” pikir mahasiswi itu. Dan akhirnya sejak saat itu sampai saat ini, mahasiswi tersebut terus belajar untuk memanage uang bersama teman-teman seusia, seprofesi (mahasiswi), bahkan sekosan dan serumah kontrakan.
Wanita memang sebaiknya pandai dan produktif mencari uang, ingat kata ‘sebaiknya’ di sana, sebaiknya artinya bukan harus dan wajib. Wanita itu harus dan wajib menjadi bendahara dan sekretaris pribadi suami, wanita itu harus dan wajib menjadi koki para suami, wanita itu harus dan wajib menjadi pelayan yang baik untuk suami dan anak-anaknya. Sedangkan urusan cari mencari uang, tidak harus dan wajib, hanya sejauh “sebaiknya” ... sehingga tidak bisa mencari uang tak masalah, minimal bisa memanage uang dengan baik. :)

Berikut ada tips mengelola uang untuk para muslimah (khususnya para mahasiswi) dan para calon istri pada umumnya.

1. Ketika sejumlah uang masuk ke rekening, TAHAN..!! jangan langsung ambil.

2. Bagi uang menjadi 3, yaitu uang wajib, uang sunnah dan uang simpanan. :)

3. Uang wajib. Cara memilah uang wajib yaitu dengan mencatat dulu keperluan wajib apa saja yang dibutuhkan. Ingat, yang ‘dibutuhkan’ saja yaa... itu artinya hal-hal yang memang jika tidak ada bisa menimbulkan masalah untuk kita. Misal, untuk keperluan sehari-hari saja, sabun mandi. Sabun mandi setiap orang pasti butuh dan selalu digunakan sehari-harinya. Cek sabun mandi, masih ada apa sudah habis. Jika habis, catat. Jika masih cukup, lewat. Uang wajib ini bersifat subyektif, alias uang wajib menurut orang A dengan uang wajib menurut orang B tidak bisa disamakan. Contoh saja untuk sedekah, ada beberapa orang yang menganggap sedekah itu termasuk ke uang wajib yang harus disisihkan, namun ada pula yang memasukkannya ke uang sunnah. Tidak masalah,, :) yang BERMASALAH adalah jika kita tidak menyisihkannya sama sekali. Jika sudah, pisahkan..!!! Next ya..

4. Lalu uang sunnah. Uang sunnah itu jika kita mengeluarkan uang kita dapet pahala/keuntungan, jika tidak ‘tidak masalah’. Uang sunnah ini biasanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat mendesak dan dadakan alias di luar dugaan. Misalkan, ketika kita naik angkot ada pengamen. Gapapa kan ya misalkan kita ga ngasih? Ga ada hukum wajib ngasih uang ke pengamen, ya kan? J jadi jangan takut, tak masalah. Jikalau memang ada uang receh, kasih aja. Jika memang tidak, ga masalah. Next yaa..

5. Lalu uang tabungan/simpanan. Uang ini semacam uang investasi masa depan. Kita kan tidak tau apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, siapa tau tiba-tiba di masa yang akan datang handphone kita rusak dan harus diganti, bisa kita buka tuh tabungan. Daripada nabung di bank Konvensional, uda kena riba dari bunga simpanan, hukumnya haram. Kena dosa lagi, apa baiknya coba? Kagak ada baiknya sama sekali, hehe.
Dari situlah, akhirnya mahasiswi itu terus melakukan pembelajaran dan perbaikan pada diri dan isi dompet :) membagi dompet sesuai porsinya, tidak berlebih-lebihan, karena berlebih-lebihan itu tidak baik :)

Solusinya, simpan uang bulanan itu di kamar. Fasilitasnya, bisa beli celengan atau bisa bikin celengan. Ini niih, akhwat produktif harus bisa berfikir menghasilkan. Usahakan untuk celengan ga usah beli, kita bisa bikin sendiri.

Misalnya ini niih, di rumah pasti ada botol-botol air mineral dalam kemasan kan yaa.. plus ada kardus dan koran bekas...
Nah, pertama-tama, potong koran seukuran botol air mineral tersebut. Lalu lubangi sisi botol air mineral seukuran besarnya uang recehan/uang kertas yang dilipet2, ngelubanginnya bisa pake paku yang dipanasi. Lalu lapisi botol dan kardus dengan koran bekas. Kalau sudah tempel tuh botol ke kardus yang sudah dilapisi koran. Simpelna mah gitu. Teman-teman akhwat bisa berkreasi dengan idenya sendiri :)

6. Setelah uang disisihkan sesuai fungsinya, lalu Komitmenkan pada Diri bahwa “SAYA BISA..!! SAYA BISA MENGELOLA UANG..!! SAYA BISA MEMBAGI UANG..!! DAN SAYA TIDAK AKAN BOROS..!!” intinya komitmenkan pada diri kalau kalian akan menggunakan uang sesuai porsinya. Itu Saja. Titik.

Seperti kebiasaan Rasulullah, beliau selalu membagi uang yang didapatkan untuk 3 hal, Untuk keperluan sehari-hari, untuk diinvestasikan ke bisnis dan untuk ditabung. Intinya setiap orang memiliki prioritas membagi uang yang berbeda-beda, tergantung keperluan orang tersebut. :)
Oke, semoga bermanfaat ... 

Berbagi = Mengingatkan Diri Sendiri :)

by : Annisa El-Fath "Nice Muslimah"

2 komentar:

  1. bagusss..
    syukron bagi tips nya
    :))

  1. Ikan Sagela OLAMITA mengatakan...:

    jazaakillah,,:)

    very... very nice ;)

Posting Komentar

 
Muslimah Negarawan © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum