Cerita di hari Sabtu

Minggu, 13 November 2011

Seperti pekan-pekan sebelumnya,, hari ini Nice Muslimah kembali berkumpul bersama keluarga barunya yaitu  Gerakan Transformasi Indonesia.. mungkin cerita tentang keluarga baru saya ini jarang saya post karena memang belum sempat menulis, namun kali ini... Nice Muslimah akan berusaha istiqomah dan konsisten dalam menulis.. melukis kata-kata di atas layar dengan huruf berbaris indah.. bermakna Luar Biasa dan mengandung perubahan baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Pagi itu, jadwal jam 8 pagi ada pertemuan Humanforce yang berisi pembekalan dari kang Surya, “pembekalan apa ya?” pikirku sebelum beranjak ke sana. Seperti mau perang saja harus ada pembekalan, hhehe :-) 
Aku berangkat bersama adik angkatan 2011 dari UPI, namanya Ishma. Kita berangkat tepatnya jam 8 lebih..dan sampai di kantor Humanforce (Jl. Tubagus Ismail No.5D lt.2) pada jam setengah 9 “lebih”.. sampai di sana sudah aku lihat Big Boss kami kang Surya telah menunggu, “masyaAllah” gumamku dalam hati “pagi-pagi aku sudah membuatkan pekerjaan untuk orang lain yaitu menunggu”.. dan di kantor sudah ada kang Alan yang sebelum aku berangkat kita sempat chattingan “saya mau nyuci dulu” katanya, loh..tapi kokk dia lebih dulu ya.. Luar Biasa, cukup membuatku merenung dan mengambil pelajaran..
Lalu mulai berdatangan satu per satu...
Dan akhirnya kita bisa duduk melingkar di meja bundar, aku urutkan yaa.... dari kang Surya, sebelah kirinya teh Citra Aulia, kang Dokter (alias kang Canun), Aku, Ishma, teh Uji, teh Bonchu (alias Intan), kang Makki, kang Fahmi, AR, dan kang Alan..
Pertemuan di awali dengan nonton,, Wahh..Luar Biasa... nonton My Boss My Hero.. ngakak abis lah... hanya 2 episode dari 10 episode yang sempat kami tonton..tapi makna yg bisa kami ambil sangat luar biasa..
Pertama, perjuangan seorang pemuda (Boss) yang sudah berusia 24 tahun kali yaa, hanya untuk meraih kursi Big Boss dia rela kembali sekolah SMA, dimana dia belum pernah sekolah sama sekali, menulis namanya saja butuh perjuangan dan keringat yang mengucur.. membaca saja kurang bisa apalagi menghitung. Yang ada hanya kotak-kotak gak jelas di pikiran dia. Hikmahnya, pencapaian Mimpi.. seseorang pasti memiliki cara sendiri dalam mencapai mimpi yang ia harapkan, dan aku melihat kegigihan pemuda itu dalam meraih mimpinya. Lalu aku bagaimana? Apakah usahaku sudah Luar Biasa sampai aku pantas memperoleh mimpi-mimpiku.. Hhm, wallahua’lam..
Kedua, yaitu kegigihannya dalam mendapatkan Puding.. mungkin teman-teman yang ikut bareng nonton saat itu pasti sudah tau maksudku. Demi sebuah puding ia harus rela dtendang cap sepatu oleh seorang mahasiswa juga. Demi sebuah puding ia harus belajar terbang menggunakan sayap yang berasal dari bendera sekolahnya. Demi sebuah puding ia harus mengorbankan banyak hal. Apa hikmahnya, sama seperti hikmah yang pertama.. Ia adalah seseorang dengan tekad yang kuat, tak pusing memikirkan resiko dan hasil yang akan ia capai, just Do It and action..  :)
Ketiga, yaitu mengenai kepribadian seseorang. Dia adalah anak Boss dan ditakuti banyak orang. Karakternya keras, sangar, mengerikan dan kasar. Bersambung dari hikmah kedua ketika dia menginginkan puding tersebut ia dibantu oleh seorang kawan yang cantik (tapi cowok, hhe), dia dibantu, dia disupport dan penuh dengan dukungan. Singkat cerita, sampai dia berhasil mendapatkan puding yang ia inginkan, mereka tertawa bersama dan terlihat kepuasan yang dalam dari diri pemuda tersebut. Dari situ aku bisa melihat kefeminiman pemuda tersebut (feminim bukan berarti kecewek-cewekan ya, tapi kelembutan hati dan perasaannya). Hikmahnya, kita menilai seseorang itu baik, buruk, kasar, keras, tegas, kejam dll sangat obyektif. Si pemuda bisa dikatakan kasar dan keras atau bahkan kejam jika yang menilai adalah musuh-musuhnya. Namun jika kita memandang dari sisi si sahabat yang cantik tadi, pemuda tersebut adalah pemuda yang penuh dengan semangat, harapan dan kelembutan. Itulah, sama halnya ketika kita melihat atau menilai seorang sahabat. Seseorang yang anda anggap jahat atau buruk, mungkin karena anda melihat dari sisi negatifnya. Dan alangkah baiknya ketika kita mampu melihat semua orang dari sisi positifnya sehingga penilaian kita terhadap seseorang itu juga positif. Inilah pelajaran yang bisa saya ambil dari film My Boss My Hero ini, sejauh saya menonton 2 episode :)
Lalu acara kami dilanjutkan dengan Self Potention, mengenal diri sendiri. Kita disuruh menulis pada satu lembar kertas lalu menggambar pada 2 lembar kertas (satu menggambar bebas, dan satunya menggambar makhluk hidup).. dan dari situ, potensi dan karakter kami pun dibaca oleh teh Citra Aulia. Subhanallah dan Luar Biasa, dari situ kami pun mengenal satu sama lain. Tak hanya itu, aku juga jadi tau seperti apakah diriku ini yang sebenarnya. Sempat aku menulis di twitter bahwa aku ingin keluar dan menilai diriku dari luar, dan Allah pun berkehendak. Aku dipertemukan dengan teh Citra dan dari situlah aku tau seperti apakah diriku dari orang lain :)
Acara beres jam 12 lebih,,
Hari itu, GTI akan ada perkumpulan di rumah Big Boss kita, kang Surya..di daerah Dago atas. Rencana kami berangkat jam 15.30 lebih, sedangkan acara Humanforce selesai jam 12an, “Lalu kita mau kemana?” pikir kami sejenak. Dan akhirnya kami putuskan untuk Lunch bersama terlebih dahulu, luar biasa..yang biasanya aku makan kilat dan super cepat, kali ini aku lambat karena kita makan sambil sharing. Sharing tentang Humanforce, Trainer, Pengembangan Diri, dan banyaak sekali... Luar Biasa... seberes makan, kami pun berencana menyelesaikan acara nonton kami di klinik Humanforce. Dan Luar Biasanya lagi, colokan laptop yang mau kita pake nonton hilang... hehehe,, sehingga kami pun gak jadi nonton lanjutannya. Namun, mungkin ini desain Allah sehingga acara nonton kami pun kami ubah menjadi acara sharing dan berbagi. Berbagi banyak hal, mulai dari pengalaman, curhat, dan berbagi tentang potensi masing-masing. Aku ingin jadi Trainer, Anda ingin jadi apa? Aku pandai berbicara? Anda pandai apa? “misalkan seperti itu”.. saya merasa sangat beruntung berada di tengah-tengah orang seperti mereka. 2 orang mempunyai mimpi menjadi trainer Hafidz Quran dan sekarang sedang menjalani pendidikan Hafidz Quran. Ada kang Fahmi Akbar dan Abdul Rohman yang biasa kita sebut  A-R atau Ar, mereka berdua adalah orang-orang yang Luar Biasa,, sangat amazing.. kang Fahmi dengan gaya khasnya dalam bercerita dan A-R dengan gaya khasnya ‘alim dan calm. Lalu ada teh Bonchu yang tak kalah Luar Biasa, dia gigih dan tekun dalam mimpinya.. kalau sharing sama teh Bonchu, aku lebih senang sharing tentang Munakahat dan Mahabbah karena mungkin kita memiliki kemiripan kisah. :) dan satu lagi Ishma, aku juga sangat salut dengan pribadi yang satu ini.. dia Luar Biasa, memiliki mimpi menjadi seorang trainer. Dan aku yakin, suatu saat nanti kita bisa menjadi trainer baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Lalu, datanglah sang Pemuda dengan wajah sangar dan ngeri.. kang Kamil. Kamil Muhammad Ryan, orang yang sangar, aneh, dan terkadang geli ketika aku melihatnya, haha :) mungkin karena aku melihat dari sisi keanehannya. Dia juga baik, dan yang paling menonjol dari sisi dia adalah sifat genitnya sama para akhwat, hehe.. siapapun itu. Hhm, satu hal yang aku ingat dari sosok dia, kata kang Augie waktu itu “pantesan group fb GTI sepi, si Kamil’nya gak ada”, hahaha :) itulah kesuksesan seorang manusia, ketika dia gak ada maka terjadi perubahan di komunitasnya, seperti itulah...
Teettt.. jam menunjukkan pukul 15 lebih, dan teh Lia (salah satu rekan kami) sudah menunggu di Syabab FoodCourt.
Kita pun menuju ke bawah dan langsung berangkat ke kediaman kang Surya di Dago. Aku boncengan sama Ishma. Sesampai di sana, wah...ada adik luchu..putri kang Surya, Kania Annisa Kresnanda. Bayi mungil, luchu, ngegemesin dah.. keinginan yang kuat saat itu adalah menggendongnya, dan akhirnyaa inilah kali pertama aku berani menggendong seorang bayi dengan tanganku sendiri. Terbesit dalam pikiranku “Jadi pengen cepet-cepet.. hehehe”
Pasti rasanya sangat Luar Biasa ketika kita baru memiliki mainan kecil nan mungil, kesepian dan keheningan malam akan terwarnai oleh tangisan bayi, bayi yang akan mengantarkan kita (calon orang tua) menuju surga-Nya. Dan inilah bagian dari episode kehidupan. Yapp, episode kehidupan..yang aku rasakan, akan ada beberapa hal yang membuat episode kehidupan kita berubah drastis. Yaitu ketika kita menikah, maka kita akan memutuskan masa depan baik dunia maupun akhirat. Lalu ketika kita memiliki anak, otomatis kehidupan kita berubah yaitu bertambah satu orang yang berharga Luar Biasa dalam hidup kita. Dan yang terakhir kematian, maka kita akan kehilangan seseorang yang Luar Biasa dalam hidup, dan ini artinya episode kehidupan kita pun berubah.
Yap,, GTI malam minggu waktu itu diisi oleh pembahasan Proposal Hidup dari salah satu orang diantara kami dan akan bergiliran nantinya. Malam itu adalah malamnya kang Augie Reyandha Guliano, salah satu sahabat kami yang memiliki ciri khas dan keunikan Luar Biasa. Dia memiliki mimpi yang luar biasa seperti aku, namun bedanya mimpi kang Augie sudah sangat tersistematis dan jelas arahnya kemana. Mantap kan?? Hhm, saya banyak belajar dari beliau. Banyak sekali,, dan Bismillah...semoga mimpi-mimpi beliau bisa menjadi kenyataan dan ini artinya Kita GTI akan menjadi komunitas yang Luar Biasa karena mayoritas mimpinya adalah membawa kita bersama dalam kesuksesan dan keLuarBiasaan :)
Panjanggg lebar kami berbagi dan bercerita,, dan akhirnya sampailah kami di penghujung acara. penutup acara diisi oleh sang Big Boss yaitu belajar makna dari satu kata KOMITMEN. Begini ceritanya, “seorang sahabat Big Boss kami (entah ikhwan atau akhwat, saya lupa, hehe.. Hhm, sebut saja Ikhwan ya ^^). Teman kang Surya “ikhwan” telah berkomitmen untuk menikahi seorang “akhwat” dalam waktu 2 tahun. Dalam menuju tahap 2 tahun ini mereka saling menghubungi, smsan, telfon-telfonan, bahkan ketemuan. Meski gak ada ikatan pacaran. Lalu dengan berjalannya waktu dan berjalannya komunikasi intensif diatara mereka, akhirnya si Ikhwan tau kekurangan-kekurangan yang dimiliki si akhwat, Ooh..ternyata dia begini toh.. begitu toh.. Ooo.. dan permasalahan berujung pada sebuah kejadian ketika si Ikhwan melihat akhwat lain yang memiliki kelebihan lebih daripada si akhwat pertama. Lalu ikhwan itu pun berpaling dan gagal lah pernikahan mereka. Besar pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut,
Pertama, KOMITMEN itu bukan masalah suka atau tidak suka, enak atau tidak enak dan sebagainya.. misalkan gini, di awal mereka sudah komitmen, lalu di tengah-tengah terjadi ketidakenakan, lalu apakah mereka harus menghancurkan komitmen yang mereka buat? Apakah dia menjamin akhwat kedua yang ia temui tidak memiliki kekurangan? Semua manusia pasti memiliki kekurangan, dan jadikanlah kekurangan pasangan/calon pasangan kita sebagai kelebihan kita untuk menjadi pelengkap kekurangannya. Anda berpaling, lalu bisakah anda menjamin seseorang yang baru itu lebih baik?? Hhh, pertanyaan luar biasa.. Jadi, entah enak atau tidak enak, suka atau tidak suka,, maka kitalah yang bisa membolak-balik perasaan kita sendiri :)
Kedua, jangan asal KOMITMEN. Sebelum berkomitmen harusnya kita mengukur terlebih dahulu apakah kita mampu melaksanakan komitmen yang kita buat? Ataukah kita berkomitmen lalu kita sendiri yang akan menghancurkannya?? Itu sama halnya dengan Anda bunuh diri dan tidak menghargai diri anda sendiri. :)
(ceritanya pas banget dengan masa “kami” (anak-anak GTI), yaitu masa pencarian dan menunggu “couple”nya)
Luar Biasa,, sepanjang perjalanan pulang aku pun merenung “Adakah aku berkomitmen dengan seseorang? Entah berkomitmen dalam hal organisasi, persahabatan atau yang lebih sensitif yaitu PERNIKAHAN.? Aku pun terdiam, banyak berpikir, dan mengingat. “Adakah?” dan itu yang masih menjadi PR ingatanku untuk terus mengingat. Mungkin komitmen tidak dalam ucapan,, tapi komitmen yang disampaikan secara tidak langsung, nah..itu yang aku khawatirkan.
Tapi kembali lagi, aku percaya pada Allah..  Aku percaya bahwa Ia adalah sebaik-baik Maha Terbaik :)
Ya Allah, kirimkan seorang Adam yang berkepribadian seperti Rasulullah dan jadikan aku Siti Khadijahnya.. yang senantiasa menemani, melindungi dan menentramkan hatinya. Seorang pemuda setegas Umar bin Khattab, sebijaksana Ali bin Abi Thalib, sedermawan Ustman bin Affan dan sesetia Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pantaskan aku untuknya dan eratkan tangannya untuk menggenggam tanganku, supaya kami bisa bersama-sama Touring di dalam Jannah-Mu, Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Muslimah Negarawan © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum